Langsung ke konten utama

Keterampilan Menggambar pada Anak Usia Dini




IDENTIFIKAASI BERDASARKAAN 

KETERAMPILAN SENI ANAK USIA DINI

1.     Makes random marks or covers paper with colours 
         Sjak tahun pertama di awal kehidupannya, anak tidak dapat menggambar. Jika mereka ada kesempatan untuk memegang crayon, mereka pasti memasukannya kedalam mulut dan kemudian menggoreskannya diatas kertas.
Menurut Piaget pada saat anak berusia 13 bulan anak sudah memasuki tahapan scribling (mencoret/ membuat goresan).
Terkadang anak memulai masa coret moret dengan mencoret meja, tembok, permukaan ubin, dll. Orang dewasa harus memfasilitasi dengan melapisi permukaan tersebut dengan kertas dll.
2.     Scribbles On Paper   
        Pada usia 2 – 4 tahun anak mulai membuat coretan terarah dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam menggambar. Anak mengontrol gerakan tangannya dan matanya pada saat membuat coretan terarah.
Anak membuat banyak garis horizontal, garis diagonal dan garis berbentuk kurva dan kurva terbalik. Dan terkadang memakai tangan kirinya jika anak merasa lelah dengan tangan kanannya.
Kellog mengumpulkan 1000 gambar anak se-dunia dan menemukan ada 20 jenis coretan anak, ada coretan yang tidak mempunyai makna dan coretan yang di ulang – ulang.
3.     Form Basic Shapes
        Gerakan memutar (circular movement) pada saat mencoret merupakan awal dari membuat bentuk oval. Anak secara spontan mencoret dan menggambar beberapa bentuk di  usia 3 tahun dengan menggambarnya secara menggabungkan beberapa bentuk dan tanda yang ia ketahui.
Anak usia 3 – 4 tahun awalnya menggambar persegi panjang dengan membuat dua garis vertikal dan menambahkan dua garis horizontal diatas dan bawahnya.
Kellog (Beaty 1990:323) mengidentifikasi 6 bentuk yang digambar anak yaitu :
  1. Rectangle (including square)
  2. Oval (including circle)
  3. Triangle
  4. Greek cross (+)
  5. Diagonal cross (x)
  6. Odd shape
4.     Makes Mandalas and makes suns  
       Dari hasil observasi yang dilakukan Kellog ditemukan bahwa bentuk greek cross dan diagonal cross merupakan bentuk yang paling disukai anak.
Anak menggabungkan kedua bentuk tadi dengan bentuk oval atau persegi panjang yang disebut mandalas.
Anak usia 3 – 4 tahun awalnya menggambar bentuk oval atau lingkaran disertai dengan garis – garis yang merepresentasikan gambar matahari.
Anak mulai menggambar matahari dengan menambahkan mata, hidung dan mulut (sun- faces).
5.     Draws Human as a circle with arms and legs attached
       Anak mulai menggaambar manusia berbentuk oval dengan tangan dan kaki. Biasanya anak menggambar orang-orang yang berada di dekatnya. Seperti keluarga dan sahabatnya.
6.     Draws animals, trees and flowers
     Anak mulai menggambar hewan dan tumbuhan yang pernah ia lihat dan menuangkan pada goresan gambarnya sebagai bentuk ekspresinya.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia dini

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar belakang         Setiap anak yang lahir ke dunia, sangat rentan dengan berbagai masalah. Masalah yang dihadapi anak, terutama anak usia dini, biasanya berkaitan dengan gangguan pada proses perkembangannya. Bila gangguan tersebut tidak segera diatasi maka akan berlanjut pada fase perkembangan berikutnya yaitu fase perkembangan anak sekolah. Pada gilirannya, gangguan tersebut dapat menghambat proses perkembangan anak yang optimal. Dengan demikian, penting bagi para orang tua dan guru untuk memahami permasalahan-permasalahan anak agar dapat meminimalkan kemunculan dan dampak permasalahan tersebut serta mampu memberikan upaya bantuan yang tepat. B.     Rumusan masalah 1.    Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial emosional dan moral? 2.    Apa sajakah Permasalahan Sosial yang sering terjadi pada anak usia dini? 3.    Apa sajakah permasalahan Emosional yang sering terjadi pada anak usia dini? 4.     Apa sajakah permasalahan Moral ya

Metode Pembiasaan pada Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN 1.1        Latar Belakang             Anak adalah buah hati   yang sangat dibanggakan setiap orang tua agar mereka meraih keberhasilan di dalam hidupnya. Oleh karena itu, orang tua yang memahami peran dan kewajibannya selalu memperjuangkan anak-anak mereka agar tidak terjebak di jalan hidup yang salah. Segala cara dicoba, segala metode diterapkan, kerja keras dan cerdas diupayakan, demi si anak merasakan kebahagiaan ketika meraih kesuksesan.              Hal yang sangat menyedihkan apabila anak-anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang salah. Hal yang sangat mengkhawatirkan apabila si anak memperoleh pendidikan dari orang-orang yang tidak tepat. Dan, hal yang sangat mengecewakan apabila si anak tidak pernah   merasakan keberhasilan, baik itu keberhasilan besar maupun kecil, di sekolah maupun di dalam kehidupan yang lebih luas.             Oleh sebab itu, agar si anak meraih kesuksesan sekarang dan di masa yang akan datang, orang tua wajib mendidik

MAKALAH KEAKSARAAN FUNGSIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1       Latar Belakang Salah satu program pendidikan dalam masyarakat yang paling efektif dilakukan adalah program pemberantasan buta aksara. Bagi mereka yang telah tidak lagi buta aksara, putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak melanjutkan, perlu disediakan suatu program agar dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja, atau berusaha secara mandiri. Keberadaan program pemberantasan buta aksara sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat. Dengan demikian, sebagai sarana yang diharapkan dapat menjadi pembina dalam kegiatan pemberantasan buta aksara dan dapat memanfaatkan makalah ini sebagai sumber yang baik. Keaksaraan merupakan keadaan mengenai aksara yang meliputi membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang memungkinkan seseorang untuk secara terus-menerus mengembangkan kompetensinya sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupa