MAKALAH
PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEDIDIKAN DALAM
PENCATATAN JUMLAH SISWA
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Peran Sistem
Informasi Manajemen dalam Pencatatan Jumlah Siswa”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Islam pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Agama
Islam, Universitas Singaperbangsa Karawang. Selain itu kami mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif melalui mekanisme
diskusi atau pun analisis agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna
pada masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini benar-benar membuktikan
bahwa mahasiswa Fakultas Agama Islam, Universitas Singaperbangsa Karawang,
dapat berperan serta dalam pembangunan dan pendidikan masyarakat pada kenyataan
sehari-hari dan bermanfaat bagi pembaca umumnya serta rekan mahasiswa
khususnya. Amin ya Rabbal a’lamin.
Karawang, Desember 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat maju, mengakibatkan perubahan- perubahan
dalam
hidup terjadi sangat cepat terutama
dalam bidang informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua
bidang kehidupan dari semua
tempat, semua aspek dan kegiatan yang telah terhimpun,
terolah, tersimpan
dan tersebarkan dengan cepat. Informasi tersebut setiap saat dapat dengan mudah kita akses,
dibaca, dan disaksikan terutama
melalui internet, media cetak dan televisi. Informasi sendiri
merupakan sebuah data yang sudah dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu, sedangkan data
adalah
fakta
yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke
dalam berbagai
bentuk media (komputer misalnya). Informasi juga diartikan sebagai data yang telah disusun sedemikian
rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan
menggunakan untuk
membuat
keputusannya.
Pemanfaatan konsep dan strategi yang digunakan dalam memberikan layanan pada lembaga pendidikan berupa informasi. Aplikasi pengolahan informasi dalam berbagai bidang sering
disebut
dengan
istilah MIS (Management Information System) atau SIM (Sistem Informasi
Manajemen). Maksud
diterapkannya Sistem Informasi Manajemen
pada lembaga
pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen; planning, organizing,
Actuating, dan controlling dalam
rangka menunjang tercapainya
sasaran dan
tujuan fungsi-fungsi operasional dalam
organisasi pendidikan.
Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen lembaga pendidikan akan merasakan beberapa
manfaat sebagai berikut,
pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi
pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung
proses
pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap
bagi seluruh stakeholders yang berkepentingan dalam bidang
pendidikan.Karena pentingnya sistem infomasi manajemen pendidikan itulah yang melatar belakangi pembuatan makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
penjelasan latar belakang di atas, maka makalah ini membahas beberapa bahasan sebagai
berikut:
1.
Bagaimana konsep dasar Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan?
2.
Apa saja cakupan Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan?
3.
Bagaimana peran Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan dalam Pencatatan Jumlah Siswa?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
2.
Untuk mengetahui cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
3.
Untuk mengetahui peran Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam
pencatatan jumlah siswa.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan
Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya
adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah
mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang
pendidikan. Misalnya, berapa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang
dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum,
perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan internasional
untuk dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini, maupun
masa yang akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus secepatnya
berbenah diri dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing
sumber daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Sistem
informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara infrastruktur teknologi
yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusianya sehingga tidak terjadi
ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak dapat terwujud secara
signifikan dalam menunjang kuantitas maupun kualitas pendidikan secara
mendasar. Di samping itu,sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga
pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam
lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama
dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan
manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan. Semua
kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajer
disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen yaitu suatu sistem yang
menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan
sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta
hasil-hasil yang dicapai.
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi
sehingga bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan
tetap merupakan suatu kesatuan dalam organisasi. Karena fungsinya yang penting
ini ada ahli yang mengibaratkan informasi itu sebagai darah organisasi, bila
darah itu tidak ada atau tidak berjalan maka matilah organisasi itu.
Dikatakannya informasi sebagai agen untuk menopang kehidupan organisasi.
Sistem
informasi manajemen pendidikan diharapkan bukan
sebatas wacana tetapi sudah mengarah ke aplikasi
yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada umumnya. Untuk
menerapkan sistem informasi manajemen pendidikan yang terpadu dan memiliki
kapabilitas dalam mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan,
diperlukan keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber
daya manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan perangkat computer
yang sudah semakin canggih.
B.
Sistem
Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (Management Information System) terdiri
dari tiga istilah yaitu sistem, informasi, dan manajement. Secara universal
kata sistem memiliki pengertian sebagai seperangkat komponen yang terdiri dari
dua atau lebih, yang saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama
lain untuk mencapai tujuan bersama. Atau menurut saya sendiri sistem merupakan
seperangkat komponen, unsur, dan objek yang saling berkaitan dan saling
berinterelasi satu sama lain yang diolah untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Informasi merupakan unsur inti dari sistem informasi manajemen. Informasi
sangat erat hubungannya dengan data karena informasi berasal dari data. Data
adalah fakta atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angaka, nama,
lambing yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi. Informasi
merupakan sumber dasar bagi organisasi agar oprasionalisasi dan Manajemen
berfungsi secara efektif. Dengan kata lain informasi itu sendiri merupakan data
yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki suatu arti
dan makna.
Komponen ketiga dalam sistem
informasi manajemen adalah Manajemen yang merupakan proses pengelolaan dari
mulai pengumpulan data hingga menjadi informasi, termasuk proses pertransferan
informasi kepada yang memerlukan. Manajemen adalah suatu proses tertentu yang
terdiri dari atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efesien serta produktif.
Maka sistem informasi manajemen
dapat diartikan sebagai keseluruhan jaringan informasi yang ditunjukan kepada
pembuatan keterangan-keterangan bagi para menejer dan para pengguna lainnya
yang berfungsi untuk mengambil keputusan atau kebutuhan lainnya dalam cakupan
oraganisasi atau perorangan. Pada dasarnya yang terlibat dalam upaya
pengembangan suatu sistem informasi manajemen untuk Manajemen suatu organisasi
adalah analisis sistem dan menejer. Terdapat berbagai langkah-langkah dasar
dapat dilakukan dalam pengembangan sistem informasi:
1. Studi fasibilitas
2. Menentukan
persyaratan sistem
3. Merancang
dan menerapkan sistem yang perangkatnya terdiri atas basis data (data base),
persiapan fisik, langkah-langkah kerja dan solusi program.
4. Perubahan
keorganisasian
5. Pengetesan solusi
6. Manajemen
proyek.
Dalam keterkaitan itu suatu proses
pengembangan sistem informasi Manajemen memungkinkan mencapai taraf kualitas
yang memadai, tetapi kunci utama untuk mencapai perkembangan tersebut
bergantung pada unsure manusia itu sendiri.
C.
Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan Back-office :
1.
Koneksi dan seting,
Identitas sekolah, seting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi database, dan
format tanggal.
2.
Pengelolaan Kesiswaan,
Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus kedisiplinan, data
kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai
pengelolaan data alumni.
3.
Pengelolaan
Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data
nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa,
rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi
akademik.
4.
Pengelolaan
Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga, riwayat
pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
5.
Pengelolaan
Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya
praktikum, biaya ekstra, dll.
6.
Pengelolaan
Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status
keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku,
laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk
buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
7.
Pelaporan,
Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan
bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai
(induk pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan,
statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
8.
Bank Soal,
Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal, pencarian dan pencetakan.
D.
Manajemen
Kesiswaan
Pencapain
tujuan pendidikan pada setiap institusi pendidikan ditentukan oleh keberhasilan
manajemen komponen-komponen kegiatan pendidikan seperti kurikulum, peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, tenaga pelaksana, sarana
prasarana, dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Komponen-komponen tersebut
merupakan satu kesatuan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan pada setiap
satuan pendidikan (sekolah/ madrasah). Setiap komponen kegiatan pendidikan
memiliki kontribusi penting bagi pencapaian tujuan institusi pendidikan.
Komponen
peserta didik di sekolah/ madrasah kedudukannya sangat penting karena yang
menjadi input, proses dan output lembaga sekolah/madrasah adalah peserta didik.
Manajemen peserta didik diperlukan pada lembaga pendidikan karena peserta didik
merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan
keterampilan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung
dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional,
dan kejiwaan peserta didik. Oleh karena itu setiap sekolah/ madrasah perlu
melakukan manajemen peserta didik dengan baik.
Manajemen
peserta didik yang bermutu berkonstribusi pada adanya output pendidikan yang
bermutu. Oleh karena itu diperlukan optimalisasi manajemen peserta didik baik
di sekolah ataupun madrasah agar mendukung pencapaian tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler (mata pelajaran), tujuan institusional (lembaga/satuan
pendidikan), dan tujuan pendidikan nasional.
Manajemen
kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan kesiswaan. Sementara itu
yang dimaksud dengan kesiswaan ialah segala sesuatu yang menyangkut dengan
peserta didik atau yang lebih populer dengan istilah siswa. Manajemen
peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik sejak peserta didik masuk sekolah sampai keluar dari
sekolah.
Manajemen
peserta didik selain melakukan pencatatan data peserta didik dan meliputi
aspek-aspek yang secara oprasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di
sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk
mengatur kegiatan siswa agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses
pembelajaran dilembaga pendidikan (sekolah), lebih lanjut, proses pembelajaran
dilembaga tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga
dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan
pendidikan secara keseluruhan. Dan berfungsi sebagai wahana bagi
siswa untuk mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan
segi-segi induvidualitasnya, segi sosial, kebutuhan, dan segi potensi siswa
lainnya.
Dalam
mengembangkan program manajemen kesiswaan, penyelenggaraan harus mengacu pada
peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
- Manajemen kesiswaan dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah. oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
- Segala bentuk kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mengemban misi pendidikan dalam rangka mendidik siswa.
- Kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan harus diupayakan untuk memepersatukan siswa yang mempunyai keragaman, latar belakang dan punya banyak perbedaan.
- Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan siswa.
- Kegiatan manajemen kesiswaan harus mendorong dan memacu kemandirian siswa, prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat[
E.
Peran Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
dalam Pencatatan Jumlah Siswa
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
adalah sistem yang didesain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung
fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Maksud
dilaksanakannya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah sebagai pendukung
kegiatan fungsi manajemen dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan
fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan, organisasi pendidikan akan merasakan beberapa manfaat sebagai
berikut: pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan.
Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses
pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang
lengkap bagi seluruh stakeholders
yang bergabung dalam bidang pendidikan.
Dalam meningkatkan layanan pendidikan, fungsi sistem
informasi manajemen
adalah
suatu kegiatan formal dalam hal mengumpulkan, mengolah
dan
menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepatdalam suatu organisasi. Lembaga pendidikan
dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi semua
kebutuhan pelanggan (siswa, guru, orang tua,dan masyarakat). Dalam hal layanan informasi, lembaga pendidikan
harusmampu memberikan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan
pelanggan,mudah didapatkan secara efektif dan efisien yang akan berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan.
Tidak dapat dipungkiri, untuk mewujudkan
manajemen siswa yang tepat sasaran tentu harus didukung dengan pencatatan
jumlah siswa yang valid yang mampu menggambarkan kondisi dan jumlah siswa
secara akurat. Kegiatan pencatatan jumlah siswa memegang peranan penting karena
data siswa merupakan hal yang mendasari dan mampu mendukung atas kegiatan
lainnya di dalam proses manajemen siswa. Oleh karena itu pencatatan jumlah
siswa perlu diposisikan sebagai konsentrasi pendataan dalam manajemen siswa
bahkan dalam sistem pendidikan. Pencatatan data siswa atau pendataan siswa
perlu diperhatikan betul dalam pelaksananya, agar data yang diperoleh, dicatat
dan diolah mampu ditransformasikan menjadi informasi yang berguna bagi yang
menggunakannya.
Berikut adalah fungsi SIM dalam pendataan
siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) seperti komputer,
program/aplikasi, web, dll.
1.
Memudahkan
dalam proses input data, pengolahan data, dan penyajian data.
2.
Pengolahan data
dan penyajian data lebih akurat dan handal.
3.
Memudahkan
dalam proses pengambilan keputusan.
4.
Memudahkan
dalam monitoring dan evaluasi.
F. Pengolahan data
Istilah data merupakan
istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung
arti, yang dihubungkan dengan kenyataan. Data dapat berupa angka-angka,
huruf-huruf, simbol atau bilangan untuk menjadi keluaran atau output yang
diinginkan. Data juga dapat diartikan suatu fakta atau keterangan
yang jika berdiri sendiri belum mempunyai arti atau nilai. Data dapat dijadikan
kajian analisis atau kesimpulan.
Menurut Jogiyanto
Hartono (2006:8) data adalah bentuk yang masih mentah, belum bisa
berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui
suatu model untuk dihasilkan informasi. Istilah Pengolahan adalah suatu
proses atau kegiatan untuk menghasilkan keluaran atau output yang
diinginkan.Menurut Jogiyanto Hartono (2006:9) pengolahan
(processing) adalah proses data yang diolah melalui suatu model menjadi
informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu
keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang
lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan dtangkap
sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk
suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data
processing
cycles).
Jadi pengolahan data (data
processing) dapat dikatakan sebagai susunan atau kumpulan dari hasil
kegiatan pikiran dengan bantuan tenaga atau suatu peralatan, sehingga dapat
menghasilkan informasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengolahan data dapat
dilakukan secara manual maupun dengan sistem komputerisasi melalui berbagai
aplikasi pengolah data. Proses pengolahan data seperti memasukkan dan mengambil
data dari dan ke media penyimpanan memerlukan perangkat lunak semacam sistem
manajemen basis data.Secara umum proses pengolahan data menjadi informasi
melalui tiga tahapan dasar yaitu input, proses, output. Tiga tahapan dasar
tersebut dikembangkan sebagai berikut:
1.
Penghimpunan
dan pencatatan data
Tahapan ini berhubungan dengan proses pengumpulan
atau penghimpunan data yang biasanya merupakan proses
pencatatan (recording) data ke dokumen dasar atau formulir.
Penghimpunan data dapat diperoleh melalui formulir-formulir yang sudah dibuat
sebelumnya, seperti formulir penerimaan siswa baru, formulir pasien rumah
sakit, formulir pengajuan pembukaan rekening bank dan lain
sebagainya.
Tahapan penghimpunan
dan pencatatan data melalui komputerisasi dapat dilakukan dengan cara melakukan
input data melalui aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan. Tahapan dari
cara kerja sistem komputer ini adalah data yang telah didapatkan dan
dikumpulkan dimasukkan oleh pemakai atau pengguna pada perangkat input,
kemudian dengan metode tertentu data yang diinputkan diolah atau diproses oleh
perangkat proses dan selanjutnya dihasilkan informasi oleh perangkan keluaran
(output device). Jadi pada dasarnya perangkat keras (hardware) komputer
dibagi menjadi tiga perangkat utama yaitu, input device, prosses device, dan
output device.
2.
Pengklasifikasian
data
Setelah tahapan penghimpunan dan pencatatan data
maka tahapan selanjutnya adalah pengklasifikasian data. Dalam tahapan ini, data
diberi identitas atau diklasifikasikan. Identifikasi tersebut dapat dilakukan
untuk suatu kelompok atau beberapa kelompok dari data tersebut sehingga
nantinya merupakan karakteristik dari data yang bersangkutan.
3.
Penyusunan
data
(sorting)
Setelah data-data yang diolah diberikan identifikasi
seperti diatas, maka data tersebut mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian
rupa, contohnya mengurutkan data berdasarkan kode klasifikasinya, berdasarkan
nama, tanggal, dan lain sebagainya. Proses ini dinamakan sorting.
4.
Perhitungan
(calculating)
Tahapan ini data dihitung atau
dikalkulasi seperti pelaksanaan perhitungan atau disebut juga calculating.
5.
Penyusunan
laporan (summarizing)
Untuk memungkinkan dilakukan analisis
terhadap data atau informasi yang dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau
pembuatan rekapitulasi laporan sesuai dengan keinginan pemakai informasi.
6. Penyimpanan
(storing)
Storing atau penyimpanan data dan
informasi yang sejenis kedalam file untuk referensi dimasa yang akan datang
perlu dilakukan. Media penyimpanan ini terdiri dari beberapa macam, disesuaikan
dengan metode dan peralatan yang dipakai dalam sistem pengolahan data, seperti
disk, kartu, dan dokumen. Dapat juga disimpan pada dunia maya. Baca Cara Menyimpan Menggunakan Google Drive dan Dropbox
7.
Pencarian
(retrieving)
Di dalam file yang disimpan, pencarian
data atau retrieving biasa digunakan dengan cara penyimpanannya terutama jika
pengolahan datanya menggunakan komputer.
8. Komunikasi
(communicating)
Dalam proses pengolahan data menjadi
informasi sampai informasi tersebut dapat dipakai oleh user atau pengguna, maka
diperlukan suatu komunikasi sehingga mempermudah proses pengolahan data menjadi
informasi.
9.
Penggandaan
(reproducing)
Untuk pengamanan apabila data hilang
atau rusak, juga untuk keperluan perusahaan lainnya bisa dilakukan dengan
penggandaan menggunakan mesin fotocopy, disk maupun magnetic tape. Penggandaan
berarti proses, cara, perbuatan menggandakan. Jadi, kata menggandakan berarti
usaha memperbanyak atau melipatgandakan beberapa kali dokuemn. Demikian
pula halnya dengan data, data digandakan untuk keperluan tertentu. Penggandaan
data berarti suatu perbuatan menggandakan atau memperbanyak data sesuai dengan
kebutuhan menggunakan alat pengganda.
10. Pendistribusian
data
Pendistribusian data dan inromasi dapat
dilakukan bila data sudah digandakan. Penggandaan data tersebut dilakukan agar
data dapat dijadikan sebagai informasi bagi yang membutuhkannya. Penggandaan
dapat dilakukan melalui media penyimpanan seperti CD, DVD, maupun melalui
cetakan dan sebagainya. Hasil penggandaan data ini kemudian dibagikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data tersebut sebagai penunjang
pekerjaan.
G.
Penggandaan data
menjadi informasi
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, ditulis arti kata penggandaan,
yakni: proses, cara, perbuatan menggandakan. Jadi kata menggandakan dapat
diartikan, usaha memperbanyak atau melipatkan beberapa kali dokumen. Dapat
diartikan pula penggandaan dokumen, berarti suatu perbuatan menggandakan atau
memperbanyak dokumen sesuai kebutuhan dengan menggunakan alat
pengganda.
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali kegiatan yang merupakan kegiatan
penggandaan, baik itu penggandaan dokumen tertulis maupun penggandaan dokumen
tidak tertulis. Dengan adanya mesin pengganda ini
diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien. Agar kita dapat mengetahui berbagai cara yang dapat digunakan
untuk menggandakan dokumen dan berbagai alat untuk menggandakan dokumen sesuai
dengan jenis dokumennya, maka kita perlu mengetahui berbagai jenis
dokumen. Maraknya teknologi digital memberi pengaruh besar terhadap
kecepatan pekerjaan bagi suatu kantor, terutama pekerjaan kantor yang
berhubungan dengan penggandaan dokumen.
Berikut
beberapa alat pengganda :
1.
Photocopy
2.
Stencil mechine
3.
Risograph
4.
Offset
5.
Duplikator typeset
6.
Duplikator hektografik dengan alcohol
7.
Printer
8.
Scanner
9.
Mesin ketik
10.
Thermocopier
H. Pendistribusian data dan informasi
Bahwa
informasi harus didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan nya. Dapat
mengandung pemberian dan penentuan waktu informasi yang tepat. Ada beberapa
manfaat nya yaitu sbb:
a)
Mempercepat suatu data dan informasi
b)
Mempercepat dalam pengambilan keputusan
c) Mempercepat
penyelesaian tugas lainnya
I.
Penyimpanan data dan
informasi
Media
penyimpanan data adalah bahan fisik yang di dalamnya tersimpan data, perintah
dan informasi yang dipindahkan dari dalam komputer. Media penyimpanan data
disebut dengan istilahstrorage medium atau media penyimpanan sekunder
(secondary storage).
Media
penyimpanan juga bisa sebagai alat masukkan dan alat keluaran, sebagai alat
masukkan adalah pada saat data dan informasi yang ada dalam media penyimpanan
dibutuhkan maka akan dibuka di komputer, proses tersebut menjadi input.
Sedangkan menjadi alat keluaran adalah pada saat data dan informasi yang ada
dalam komputer dipindahkan atau disimpan dalam media penyimpanan. Beberapa
jenis media penyimpanan terdiri dari:
1) Falshdisk
2) Memory Card/mini SD RAM
3) External harddisk
4) CD/DVD
BAB III
PENUTUP
A A. Kesimpulan
1.
Sistem
informasi manajemen pendidikan diharapkan bukan
sebatas wacana tetapi sudah mengarah ke aplikasi
yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada umumnya. Untuk
menerapkan sistem informasi manajemen pendidikan yang terpadu dan memiliki kapabilitas
dalam mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan
keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia
yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan perangkat computer yang sudah
semakin canggih.
2.
Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan, organisasi pendidikan akan merasakan beberapa
manfaat sebagai berikut: Pertama,
tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan. Kedua,
terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses
pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang
lengkap bagi seluruh stakeholders
yang bergabung dalam bidang pendidikan.
3.
Fungsi SIM
dalam pendataan siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) seperti
komputer, program/aplikasi, web, dll.
a.
Memudahkan
dalam proses input data, pengolahan data, dan penyajian data.
b.
Pengolahan data
dan penyajian data lebih akurat dan handal.
c.
Memudahkan
dalam proses pengambilan keputusan.
d.
Memudahkan
dalam monitoring dan evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Siagian Sondang. 2006. Sistem Informasi Manajemen.
Bandung: Bumi Aksara.
http://www.academia.edu/13584269/PERANAN_PENERAPAN_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_TERHADAP_PENERIMAAN_SISWA_BARU_PADA_SMK_BINA_INSAN_MANDIRI_DENGAN_METODOLOGI_BERORIENTASI_OBYEK_Oleh_Jainal_Muhamad_Qolik_1431601131
Komentar
Posting Komentar