Langsung ke konten utama

Hidup adalah Anugerah

KARAKTERISTIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


1. TUNA NETRA
Anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya, berupa kebutaan  menyeluruh atau sebagian , dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat  – alat khusus , mereka masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Cirri – cirri anak Tuna netra.
  • Tidak mampu melihat
  • Tidak mampu mengenali pada jarak 6 m
  • Kerusakan nyata pada kedua bola mata
  • Sering meraba – raba / tersandung waktu berjalan
  • Mengalami kesulitan mengambil benda kecil didekatnya.
  • Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh / bersisik/kering
  • Pandangan hebat pada kedua bola mata
  • Mata yang bergoyang terus
2. Tuna Rungu
Anak yang kehilangan seluruh atau sebagian  daya pendengarannya sehingga tidak atau kurang  mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun  telah diberikan pertolongan dengan alat  bantu dengar  masih tetap  memerlukan  pelayanan pendidikan khusus.
Cirri – cirri anak tuna rungu.
  • Secara nyata tidak mampu dengar
  • Terlambat perkembangan bahasa
  • Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
  • Kurang/ tidak tanggap bila diajak bicara
  • Ucapan kata tidak jelas
  • Kualitas suara aneh /monoton
  • Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
  • Banyak perhatian terhadap getaran
  • Keluar cairan nanah dari kedua telinga.
3. Tuna Grahita
Anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan  perkembangan mental intelektual jauh di bawah rata – rata   sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas – tugas akademik, komunikasi maupun social, dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus.
Cirri – cirri fisik dan penampilan anak
  • Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil / besar
  • Tidak bisa mengurus diri sendiri sesuai usia
  • Perkembangan bicara /bahasa terlambat
  • Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong)
  • Koordinasi gerakan kurang (gerakan serina tidak terkendali0
  • Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler)
  • Anak kembar sedunia (down syndrome)
4.Tuna Daksa
Anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang,sendi,otot)sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.jika mereka mengalami ganguan gerakan karena kelayuan pada fungsi syaraf otak,mereka disebut Cerebral Palsy (CP).
Ciri-ciri Anak tuna Daksa
  • Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh
  • Kesulitan dalm gerak (tidak sempurna,tidak lentur/tidak terkendali)
  • Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebih kecil dari biasanya
  • Terdapat cacat pada alat gerak
  • Jari  tangan kaku dan tidak dapat menggengam
  • Kesulitan padasaat berdiri / berjalan /duduk dan menunjukkan sikap tubuh tidak normal
  • Hiperaktif/tidak dapat tenang
5. lamban belajar
Lamban belajar atau slow leaner adalah anak yang memiliki potensi intelektual  sedikit dibawah  normal tetapi belum termasuk  tuna grahita  biasanya memiliki IQ sekitar 70 – 90. Biasanya dalam hal mengalami hambatan  atau keterlambatan berfikir, merespon  rangsangan dan adaptasi social , tetapi masih jauh lebih baik  disbanding dengan tuna grahita, lebih lamban  dari yang normal. Mereka  butuh waktu  yang lebih lama.dan berulang – ulang untuk menyelesaikan  tugas – tugas akademik maupun non akademik, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Cirri – cirri anak lamban belajar
  • Rata – rata prestasi belajarnya selalu rendah ( kurang dari 6 )
  • Dalam penyelesaian tugas – tugas akademik sering terlambat dibandingkan dengan teman seusianya
  • Daya tangkap terhadap pelajaran terlambat
  • Pernah tidak naik kelas
6. anak berkesulitan Belajar
Anak yang mengalami kesulitan belajar adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas – tugas akademik khusus terutama dalam kemampuan membaca, menulis dan berhitung, atau anak dalam kesulitan pada mata pelajaran tertentu  yang diduga karena disebabkan factor disfungsi neugologis dan bukan disebabkan factor intelegensi, yang sehingga anak tersebut memerlukan pelayanan pendidikan khuusus.
Anak dalam kesulitan belajar dapat dikelompokkan daalam :
  • Kesulitan belajar membaca / disleksia
  • Kesulitan belajar menulis/ disgrafia
  • Kesulitan belajar berhitung/ diskalkulia
  • Sedang pada mata pelajaran lain mereka tidak mengalami kesulitan yang berarti.
Cirri anak yang berkesulitan belajar  membaca/disleksia
  • Perkembangan kemampuan membaca terlambat
  • Kemampuan memahami isi bacaan rendah
  • Kalau membaca sering terdapat kesalahan
Cirri anak yang mengalami kesulitan belajar menulis/disgrafia
  • Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai
  • Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9 dsb
  • Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca
  • Tulisannya banyak salah/ terbalik/ada huruf yang hilang
  • Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris
Cirri anak yang mengalami kesulitan belajar berhitung/diskalkulia
  • Sulit membedakan tanda – tanda +, _, < , >, =
  • Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan
  • Sering salah membilang dengan urut
  • Sering salah membedakan angka 9 dengan 6 17 dengan 71, 2 dengan 5 dsb
  • Sulit membedakan bangun – bangun geometri
7. anak cerdas istimewa dan bakat istimewa/ CIBI
Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan Luar biasa adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan/intelegensi , kreatifitas dan tanggung jawab terhadap tugas ( task commitment ) diatas anak – anak seusianya, sehingga untuk mewujudkan potensinya  menjadi prestasi nyata memerlukan pelayanan pendidikan khusus, anak berbakat sering juga disebut sebagai “ gifted & talented
Cirri – cirri anak berbakat :
  • Bisa membaca pada usia lebih dini
  • Membaca lebih cepat dan benar
  • Memiliki perbendaharaan kata yang luas
  • Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
  • Memiliki minat yang luas, tanggap terhadap permasalahan orang dewasa
  • Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri
  • Menunjukkan keaslian ( orisinl) dalam ungkapan verbal
  • Member jawaban – jawaban yang baik
  • Banyak memberikan gagasan – gagasan
  • Luwes dalam berfikir
  • Terbuka terhadap rangsangan  dari lingkungan
  • Memiliki pengamatan yang tajam
  • Dapat berkonsentrasi dalam jangka waktu yang panjang terutama terhadap tugas dan bidang yang diminati
  • Berfikir kritis juga terhadap diri sendiri
  • Senang mencoba dengan hal – hal yang baru
  • Mempunyai daya abstraksi , konseptualitas dan sintesis yang tinggi
  • Senang dan  kegiatan intelektual  dan pemecahan –pemecakan masalah
  • Cepat menangkap hubungan sebab akibat
  • Berperilaku terarah  pada tujuan
  • Mempunyai daya imajinasi  yang kuat
  • Mempunyai banyak kegemaran/hobi
  • Mempunyai daya ingat yang kuat
  • Tidak cepat puas dengan prestasinya
  • Peka / sensitive serta menggunakan firasat / intuisi
  • Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia dini

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar belakang         Setiap anak yang lahir ke dunia, sangat rentan dengan berbagai masalah. Masalah yang dihadapi anak, terutama anak usia dini, biasanya berkaitan dengan gangguan pada proses perkembangannya. Bila gangguan tersebut tidak segera diatasi maka akan berlanjut pada fase perkembangan berikutnya yaitu fase perkembangan anak sekolah. Pada gilirannya, gangguan tersebut dapat menghambat proses perkembangan anak yang optimal. Dengan demikian, penting bagi para orang tua dan guru untuk memahami permasalahan-permasalahan anak agar dapat meminimalkan kemunculan dan dampak permasalahan tersebut serta mampu memberikan upaya bantuan yang tepat. B.     Rumusan masalah 1.    Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial emosional dan moral? 2.    Apa sajakah Permasalahan Sosial yang ser...

MAKALAH KEAKSARAAN FUNGSIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1       Latar Belakang Salah satu program pendidikan dalam masyarakat yang paling efektif dilakukan adalah program pemberantasan buta aksara. Bagi mereka yang telah tidak lagi buta aksara, putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak melanjutkan, perlu disediakan suatu program agar dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja, atau berusaha secara mandiri. Keberadaan program pemberantasan buta aksara sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat. Dengan demikian, sebagai sarana yang diharapkan dapat menjadi pembina dalam kegiatan pemberantasan buta aksara dan dapat memanfaatkan makalah ini sebagai sumber yang baik. Keaksaraan merupakan keadaan mengenai aksara yang meliputi membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang memungkinkan seseorang untuk secara terus-menerus mengembangkan kompetensinya sehingga dapat meningkatkan...

Metode Pembiasaan pada Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN 1.1        Latar Belakang             Anak adalah buah hati   yang sangat dibanggakan setiap orang tua agar mereka meraih keberhasilan di dalam hidupnya. Oleh karena itu, orang tua yang memahami peran dan kewajibannya selalu memperjuangkan anak-anak mereka agar tidak terjebak di jalan hidup yang salah. Segala cara dicoba, segala metode diterapkan, kerja keras dan cerdas diupayakan, demi si anak merasakan kebahagiaan ketika meraih kesuksesan.              Hal yang sangat menyedihkan apabila anak-anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang salah. Hal yang sangat mengkhawatirkan apabila si anak memperoleh pendidikan dari orang-orang yang tidak tepat. Dan, hal yang sangat mengecewakan apabila si anak tidak pernah   merasakan keberhasilan, baik itu keberhasilan besar maupun kecil, di sekolah maupun di dalam kehidupa...