Langsung ke konten utama

Makalah Tahapan pembelajarab B. Inggris AUD




MAKALAH
TAHAPAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN  
KEMAMPUAN  BAHASA INGGRIS PADA ANAK TK/RA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
METODE PEMB. B.INGGRIS DI TK/RA

Dosen Pengampu : H. Abdul Kosim, Lc, M.Pd.


Disusun Oleh :
Atun Hartinah              NPM 1441170506005
Restiani Ratna Furi     NPM 1441170506008
                                    Leli Rohmah                 NPM 1441170506011
Mamay Misaroh           NPM 1441170506013

PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016
 


























KATA PENGANTAR


Dengan Mengucapakan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas khendak Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. meskipun banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya, namun kami berharap bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang hal yang kami tulis ini.
Makalah ini berjudul “ Teknik untuk meingkatkan kemampuan B. Inggris pada anak TK/RA”, dimana didalamnya diterangkan tentang tahapan, , teknik, dan metode belajar bahasa inggris untuk anak. semoga kita semua akan menjadi lebih mengetahui dan mengerti setiap perkembangankemampuananak..
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. kami menyadari bahwa dalam penuliasan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga  makalah ini dapat bernmanfaat bagi pembaca.



                                                                      Karawang, 16 Maret  2016

                                                                                     Penyusun,






DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................i
Daftar Isi ..............................................................................................................ii
BAB I  PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1  Latar Belakang.....................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah................................................................................2
1.3  Tujuan .................................................................................................2
BAB II  PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1  Tahapan-tahapan dalam Belajar Bahasa Inggris ....................……... 3
2.2  Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini........... 6
BAB III PENUTUP...........................................................................................12
3.1  Kesimpulan........................................................................................12
3.2  Saran..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Sebuah kata-kata bijak mengatakan jika kita ingin menguasai dunia, maka kuasailah bahasanya, hal ini bermakna betapa pentingnya bahasa dunia itu yaitu Bahasa Inggris. Karena itu penguasaan bahasa Inggris pada era-globalisasi seperti sekarang ini sudah sangat mendesak dan mutlak diperlukan. Hal ini didasari oleh kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat ditawa lagi yakni komunikasi.
Pendidikan untuk anak usia dini sangatlah penting. Karena pada dasarnya anak usia dini memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu yang belum diketahuinya. Pendidikan bahasa pada anak usia dini sangat berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan mereka. Dengan bahasa mereka bisa berbicara, bercerita, bahkan bernyanyi. Karena pendidikan bahasa pada anak usia dini sangatlah mudah daripada memberi pendidikan yang berhubungan dengan logika. Dengan ini, pendidikan bahasa Inggris juga termasuk dalam pendidikan bahasa yang harus diberikan pada anak usia dini.
Sebagai pendidik kita bisa mengajarkan mereka dengan berbagai cara, antara lain : dengan bernyanyi, bermain, maupun dengan gambar. Agar mereka mampu berbahasa Inggris walaupun hanya pengenalan akan tetapi Bahasa Inggris sangat penting untuk mereka. Dan sangat membantu mereka dalam mempelajari bahasa Inggris sebelum mereka duduk di bangku Sekolah Dasar.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran anak usia dini harus mencakup semua aspek. Dalam penerapan metode harus memiliki banyak media sehingga mereka tertarik untuk belajar Bahasa Inggris. Misalnya mengajari mereka berbagai macam warna, buah-buahan, hewan, dan lain-lain. Dalam hal ini, pendidik harus memiliki banyak media agar mereka tidak bosan dan lebih semangat untuk belajar.


1.2    Rumusan Masalah
1.    Bagaimana tahapan-tahapan dalam belajar bahasa inggris pada anak TK/RA?
2.    Bagaimana Metode dalam mengajar bahasa inggris pada anak TK/RA?

1.3    Tujuan
1.   Mengetahui tahapan-tahapan dalam belajar bahasa inggris pada anak TK/RA.
2.  Mengetahui  Metode dalam mengajar bahasa inggris pada anak TK/RA.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1      Tahapan-tahapan dalam Belajar Bahasa Inggris
Pengajaran bahasa Inggris dilakukan secara bertahap. Sama halnya dengan belajar bahasa Indonesia anak tidak langsung berbicara, membaca dan menulis secara bersamaan. Sebelum bisa berbicara dalam bahasa Indonesia mereka harus mendengarkan terlebih dahulu bahasa Indonesia. Jika mereka tidak pernah mendengarkannya mereka akan mengalami kesulitan dalam berbicara. Itu sebabnya biasanya anak yang tuli juga otomatis bisu karena dia tidak bisa mendengar sehingga tidak bisa menirukannya. Jadi, pada intinya belajar bahasa apapun caranya sama. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam belajar bahasa Inggris bagi anak :
1.  Listening (Mendengar)
Selain mendengar kita berbicara, anak juga bisa mendengar dengan cara dibacakan buku cerita dalam bahasa Inggris,mendengar nyanyian sederhana ataupun menonton DVD atau video berbahasa Inggris. Tapi untuk pengetahuan awal, sebagai pendidik kita harus memilih kata-kata yang sedikit dan sederhana.
2.  Speaking (Berbicara)
Setelah anak sering mendengar dalam bahasa Inggris, anak bisa didorong untuk berbicara dalam kalimat-kalimat sederhana. Misalnya, dengan menerapkan waktu 30 menit sehari sebagai waktu keluarga untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Layaknya anak usia balitayang baru memulai berbicara, anak juga memulai berbicara dalam bahasa Inggris meskipun dengan satu kata seperti book (buku) ketika melihat kakaknya membawa buku. Lalu kembangkan menjadi kalimat-kalimat pendek seperti, she brings book.

3.   Reading (Membaca)
Ada dua metode umum dalam mengajarkan anak belajar membaca dalam bahasa Inggris yaitu whole language approach dan phonic.
a.     Whole language approach
Whole language approach adalah suatu metode belajar membaca dengan menjadikan bahasa sebagai salah satu kesatuan tidak terpisah-terpisah.belajar membaca juga harus sesuai dengan konteksnya. Metode ini lebih menekankan pada arti suatu kata. Contohnya, ketika melihat kata “cat” (kucing) anak langsung diberitahu bahwa itu bacanya “ket”  dan itu artinya kucing. Biasanya anak belajar membaca dengan sistem mengingat (memorize) kata yang sudah pernah disebutkan. Kelebihan metode ini adalah anak lebih cepat bisa membaca tapi akan kesulitan ketika harus menuliskan kata yang dimaksud terutama kata-kata yang cukup panjang.
b.        Phonic
Phonic adalah suatu metode belajar membaca melalui huruf dengan cara mengejanya satu persatu, misalkan “cat” (kucing) berarti dieja “keh-e-teh” dan dibaca “ket”. Setiap kata diurai menjadi huruf-huruf. Karena belajar melalui mengeja maka anak memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa membaca. Tapi kelebihannya anak lebih mudah ketika harus menuliskan kata yang dia dengar. Untuk memudahkan anak belajar dan membaca, kita sebagai pendidik sebaiknya memilih buku-buku yang sesuai dengan tingkatannya. Misalnya, anak yang baru mulai membaca, sebagai pendidik kita memilih buku-buku yang hanya terdiri dari satu kata misalkan halaman pertama ada gambar buah apel dan di bawahnya ada tulisan This is Apple. Setelah itu bisa dicoba dengan kata yang lain, misalkan I like banana. Anak bisa membuat sendiri buku-buku seperti itu atau mendapatkannya melalui reading A to Z.


4.   Writing (Menulis)
Ini adalah tahapan yang paling sulit dalam belajar bahasa Inggris, karena ada banyak aturan yang harus dipatuhi. Biasanya orang Indonesia pasti akan kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Sebenarnya bukan karena tidak bisa melainkan karena takut salah. Padahal meskipun kita salah mengucapkan susunan beberapa kalimat atau salah kata bahasanya lawan bicara kita pasti mengerti. Tapi lain halnya dengan menulis, ketika kita melakukan banyak sekali kesalahan tata bahasa dan cara pengejaan bisa jadi orang yang membaca tulisan kita tidak mengerti apa yang kita tulis. Karena ini relatif sulit, maka menulis menjadi tahapan terakhir. Sebagai pendidik kita tidak boleh terburu-buru mengajarkan grammar atau menulis apabila anak belum menguasai tiga tahap sebelumnya.
Untuk mengajarkan anak grammar sebaiknya dilakukan secara implisit melalui buku yang berisi kalimat-kalimat yang berpola sama. Misalkan apabila halaman pertama berisi kalimat past tense maka halaman-halaman berikutnya juga berpola past tense. Sehingga setelah beberapa kali pengulangan anak bisa mendapatkan gambaran kapan kalimat bentuk past tense itu digunakan. Jika anak diajarkan grammar secara eksplisit yaitu dengan penjelasan panjang lebar mengenai past tense lengkap dengan rumus yang harus dihafal, maka anak akan kebingungan dan akhirnya malah merasa takut untuk menulis. Seperti ketika berbicara anak sebaiknya memulai dengan menulis satu kata, kemudian satu kalimat pendek, lalu satu kalimat panjang, kemudian satu paragraf dan seterusnya. Mungkin nanti tanpa kita sadaritiba-tiba anak sudah bisa menulis satu buku dalam bahasa Inggris.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini agar pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan seperti yang diharapkan:
1.  Melengkapi aktivitas pembelajaran dengan media visual dan gerakan-gerakan serta kombinasi antara ‘bahasa lisan’ dengan ‘bahasa tubuh’ atau ‘demonstrasi’.
2.  Melibatkan anak-anak di dalam pembuatan media visual.
3.  Berpindah dari aktivitas yang satu ke aktivitas yang lain dengan cepat.
4.  Membangun rutinitas di dalam kelas dengan menggunakan bahsa Inggris.
5.  Gunakan bahasa ibu apabila diperlukan.
6.  Mengajar berdasarkan tema dan menstimulasi imajinasi dan kreativitas anak-anak.
7.  Mengunakan cerita dan konteksyang sudah dikenal oleh anak-anak.
8.  Mengundang masyarakat sekitar (orang tua, mahasiswa, dsb.) yang bisa berbahasa Inggris untuk bercerita di dalam kelas.
9.   Berkolaborasi dengan guru lain di sekolah kita.
10. Berkomunikasi dengan guru atau pengajar untuk anak usia dini lainnya di luar sekolah tempat kita mengajar.
         2.2   Metode-metode Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini
Berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk pembelajaran bahasa Inggris anak usia dini, antara lain:
       1.      Metode TPR (Total Physical Response Method)
Metode ini dikembangkan oleh James Asher, seorang profesor psikolog Universitas Negeri San Jose California. Metode ini adalah metode yang sesuai untuk mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia dini dimana pembelajarannya lebih mengutamakan kegitan langsung yang berhubungan dengan kegiatan fisik (physical) dan gerakan (movement). Dalam metode ini, Asher mengatakan bahwa semakin sering atau semakin intensif memori seseorang diberikan stimulasi maka semakin kuat asosiasi memori berhubungan dan semakin mudah untuk mengingat (recalling). Kegiatan mengingat ini dilakukan secara verbal dengan aktivitas gerak (motor activiy).
Asher juga menyimpulkan bahwa peran faktor emosi sangat efektif dalam pembelajaran bahasa anak, artinya belajar bahasa dengan melibatkan permainan dengan bergerak yang dikombinasikan dengan bernyanyi atau bercerita akan dapat mengurangi tekanan belajar bahasa seseorang. Dia percaya bahwa dengan keceriaan dalam diri anak (positive mood) akan memberikan dampak yang baik bagi belajar bahasa anak.
Contoh pembelajaran dari metode ini adalah sebagai berikut: ketika mengenalkan kata stand up (berdiri) semua anak ikut berdiri sambil mendengarkan (listening) kata stand up dan mengucapkan (speak) kata stand up tersebut. Di sini kita sebagai pendidik tidak perlu menekankan pada pengenalan bahasa tulis (written language) meskipun kita bisa sekali-sekali menuliskan kata tersebut tapi tidak menjadi keharusan. Kemudian kita bisa menguatkan pengenalan kata tersebut sambil bernyanyi dan bergerak sesuai perintah lagu:
Every body sit down, sit down, sit down
Every body sit down just like me
Every body stand up, stand up, stand up
Every body stand up just like me
   Kegiatan pengenalan bahasa Inggris dengan metode ini diharapkan dapat berlangsung secara terus menerus dan bertahap, apalagi dengan pembelajaran dengan cara menarik sehingga anak bisa senang dan ceria akan memaksimalkan kemampuan belajar bahasa kedua anak sehingga akan muncul anak-anak Indonesia yang fasih berbahasa Inggris.
      2.      Teaching English By Using Song
Metode ini adalah salah satu metode mengajarkan bahasa Inggris dengan menggunakan nyanyian/lagu segai medianya.
Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif. Keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam menyajikan proses kegiatan belajar-mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Bukan hanya dengan nyanyian saja akan tetapi nyanyian yang diiringi oleh musik akan membatu proses pembelajaran pada anak. Karena musik dapat memperkaya kehidupan rohani dan memberikan keseimbangan hidup pada anak. Melalui musik, manusia dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan hatinya serta dapat mengendalikan aspek emosionalnya. Adapun nyanyian adalah bagian dari musik. Pada hakikatnya nyanyian bagi anak-anak adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Emosi, dimana dengan nyanyian anak dapat mengungkapkan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum, haru.
b.   Bahasa Nada, karena dapat didengar, dinyanyikan, dan dikomunikasikan.
c.   Bahasa Gerak, gerak pada nyanyian tergambar pada birama (gerak/ketukan yang teratur), pada irama (gerak/ketukan panjang pendek tidak teratur), dan pada melodi (gerakan tinggi rendah).
Keuntungan mengajarkan bahasa Inggris menggunakan nyanyian adalah sebagai berikut:
1.   Melaui lagu akan memotivasi anakuntuk lebih senang mempelajari bahasa Inggris.
2.   Dengan menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Kemampuan guru dalam memilih lagu dan menciptakan gerakan sesuai dengan usia perkembangan anak akan berdampak pula terhadap berhasilnya proses pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini.
3.   Melalui nyanyian dan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, pendidik dapat menumbuhkan minat anak untuk lebih senang dan giat belajar, bahkan dapat memudahkan anak dalam memahami materi yang disampaikan.
4.    Anak dibuat senang, tidak bosan, dan tertarik mengikuti proses pembelajaran.
Dengan nyanyian seorang anak akan lebih cepat mempraktikkan suatu materi yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu, kemampuan anak dalam mendengar (listening), bernyanyi (singing), berkreativitas (creative) dapat dilatih melalui cara ini.  

3.   Teaching English By Using Games
Pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan permainan sebagai medianya mempunyai keutungan sebagai berikut:
1)  Penyampaian materi dapat diseragamkan
Dengan menggunakan media game dalam kegiatan belajar, maka akan ada penyeragaman penafsiran dari pendidik mata pelajaran terhadap mata pelajaran yang akan disampaikan kepada anak dididiknya.
2)   Proses pembelajaran lebih menarik
Media game terdiri dari unsur visual (dapat dilihat), audio (dapat didengar) dan gerak (dapat berinteraksi). Jadi, media ini dapat membangkitkan  keingintahuan anak, merangsangpenjelasan pendidik, memungkinkan anak menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang abstrak dan sebagainya.
3)  Proses belajar anak lebih interaktif
Adanya unsur AI (Artical Intelegence) atau kecerdasan buatan pada media game, maka akan terjadi komunikasi dua arah dimana pertanyaan muncul secara acak pada layar komputer dan anak akan menjawab pertanyaan tersebut. Dengan semakin tingginya pemrograman komputerpada AI, maka game yang dibuat dapat semakin komplek disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak itu sendiri. Contohnya adalah game simulasi.
4)  Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
Dengan media game, maka pendidik tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan materi. Dengan media game, anak dapat melatih dirinya dengan cara berinteraksi dengan media game mengenai suatu materi yang mereka ingin pelajari.

5)   Kualitas belajar anak dapat ditingkatkan
Selain lebih efisien dalam proses belajar-mengajar seperti diuraikan di atas, media game dapat membantu anak menyerap materi pelajaran ssecara lebih dalam dan utuh. Hal ini disebabkan media game lebih menarik karena ada unsur visual dan audio tetapi juga interaktif yang membuat anak bisa berinteraksi dengan program game tentang suatu mata pelajaran. Contohnya adalah quiz game.
6)   Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan anak saat ini dapat memiliki laptop dengan harga yang murah. Perangkat ini mempunyai kelebihan dapat dibawa kemana-mana dan dapat digunakan kapan saja. Media game biasanya berbentuk CD interaktif yang dapat digunakan kapan saja. Sehingga media game sebagai media pembelajaran dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
7)   Sikap positif anak terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan
Dengan media, proses belajar-mengajar menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi anak terhadap ilmu pengetahuan dan proses pembelajara.
8)   Peran pendidik dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif
Pertama, pendidik tidak perlu mengulang penjelasan mereka bila media ini digunakan dalam pembelajaran. Kedua, dengan mengurangi uraian verbal (lisan), pendidik dapat memberi perhatian lebih banyak kepada aspek-aspek lain dalam pembelajaran. Ketiga, peran pendidik tidak lagi sekedar “pengajar”, tetapi juga konsultan, penasihat, atau manajer pembelajaran.
4.  Teaching English By Using Stories
Belajar bahasa Inggris juga bisa dilakukan dengan cara membaca cerita pendek berbahasa Inggris. Dengan membaca kalimat perkalimat bahasa Inggris tetapi yang masih mudah dipahami akan sangat membantu anak dalam memahami cerita berbahasa Inggris tersebut. 
Langkah-langkah penerapan belajar bahasa Inggris dengan bercerita sebagai berikut:
a.  Siapkan media, alat peraga serta bila perlu seorang pendidik harus hafal ceritanya terlebih dahulu.
b.   Ciptakan suasana yang menyenangkan, nyaman, dan membuat anak penasaran dengan cerita yang akan kita bacakan.
c.  Sebelum bercerita, buat perjanjian dengan anak dengan kalimat “Jangan ada yang bertanya sebelum ibu menyelesaikan cerita. Kalau ada yang ingin bertanya ditunda dulu ya”.
d.  Nah bacakan cerita dengan penuh semangat dan semenarik mungkin.
e.   Setelah selesai membacakan cerita mintalah anak mengulangi apa yang kita ceritakan.
f.   Lalu jika ada yang bertanya dipersilahkan.
5.  Membuka dan Menutup Kelas dengan Bahasa Inggris
Dengan membuka dan menutup kelas dengan bahasa Inggris akan lebih menyenangkan dan membuat anak lebih semangat dalam proses pembelajaran. Cara ini juga bisa membantu anak untuk belajar bahasa Inggris.






BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Ø   Bahasa Inggris harus diajarkan anak sejak usia dini karena dampak dari globalisasi dan bahasa Inggris juga menjadi bahasa internasional. Pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini dilakukan secara bertahap dan diajarkan hanya sebatas pengetahuan atau dasar-dasarnya saja tidak secara mendalam. Pembelajaran bahasa Inggris bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan nyanyian ataupun permainan agar anak tidak merasa bosan dan lebih semangat dalam belajar bahasa Inggris. Peran orang tua juga penting dalam proses pembelajaran dengan menggunakan bahsa Inggris di rumah meskipun dalam waktu yang singkat agar bahasa Inggris anak semakin berkembang.
Ø  Tahapan-tahapan dalam pembelajaran bahasa Inggris yaitu:
1)      Listening( Mendengarkan)
2)      Speaking ( Berbicara)
3)      Reading ( Memabaca)
4)      Writing ( Menulis)

3.2   Saran
Saran penulis untuk pembaca agar lebih mengembangkan pembelajaran bahasa Inggris. Jika sejak usia dini tidak belajar bahasa Inggris dengan tepat, maka mulai saat ini diharapkan agar lebih mengembangkan bahasa Inggris. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Sebagai pendidik harus mengajarkan bahasa Inggris sejak anak usia dini, agar mereka fasih dalam bahasa Inggris.


DAFTAR PUSTAKA
Dryden and Jeannette Vos, 2001 , Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution). Bandung; Kaifa
K.E Suyanto, Kasihani. 2007. English for Young Leaners. Bumi Aksara: Jakarta.
         http://dyahrochmawati08.wordpress.com/2009/02/12/pendekatan-Teori-Tentang-Pembelajaran-Bahasa-Inggris-Untuk-Anak-Usia-Dini/, diakses 10 Maret 2016




  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia dini

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar belakang         Setiap anak yang lahir ke dunia, sangat rentan dengan berbagai masalah. Masalah yang dihadapi anak, terutama anak usia dini, biasanya berkaitan dengan gangguan pada proses perkembangannya. Bila gangguan tersebut tidak segera diatasi maka akan berlanjut pada fase perkembangan berikutnya yaitu fase perkembangan anak sekolah. Pada gilirannya, gangguan tersebut dapat menghambat proses perkembangan anak yang optimal. Dengan demikian, penting bagi para orang tua dan guru untuk memahami permasalahan-permasalahan anak agar dapat meminimalkan kemunculan dan dampak permasalahan tersebut serta mampu memberikan upaya bantuan yang tepat. B.     Rumusan masalah 1.    Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial emosional dan moral? 2.    Apa sajakah Permasalahan Sosial yang ser...

MAKALAH KEAKSARAAN FUNGSIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1       Latar Belakang Salah satu program pendidikan dalam masyarakat yang paling efektif dilakukan adalah program pemberantasan buta aksara. Bagi mereka yang telah tidak lagi buta aksara, putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak melanjutkan, perlu disediakan suatu program agar dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja, atau berusaha secara mandiri. Keberadaan program pemberantasan buta aksara sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat. Dengan demikian, sebagai sarana yang diharapkan dapat menjadi pembina dalam kegiatan pemberantasan buta aksara dan dapat memanfaatkan makalah ini sebagai sumber yang baik. Keaksaraan merupakan keadaan mengenai aksara yang meliputi membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang memungkinkan seseorang untuk secara terus-menerus mengembangkan kompetensinya sehingga dapat meningkatkan...

Metode Pembiasaan pada Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN 1.1        Latar Belakang             Anak adalah buah hati   yang sangat dibanggakan setiap orang tua agar mereka meraih keberhasilan di dalam hidupnya. Oleh karena itu, orang tua yang memahami peran dan kewajibannya selalu memperjuangkan anak-anak mereka agar tidak terjebak di jalan hidup yang salah. Segala cara dicoba, segala metode diterapkan, kerja keras dan cerdas diupayakan, demi si anak merasakan kebahagiaan ketika meraih kesuksesan.              Hal yang sangat menyedihkan apabila anak-anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang salah. Hal yang sangat mengkhawatirkan apabila si anak memperoleh pendidikan dari orang-orang yang tidak tepat. Dan, hal yang sangat mengecewakan apabila si anak tidak pernah   merasakan keberhasilan, baik itu keberhasilan besar maupun kecil, di sekolah maupun di dalam kehidupa...