MAKALAH
TAHAPAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS PADA ANAK TK/RA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
METODE PEMB. B.INGGRIS DI
TK/RA
Dosen Pengampu : H. Abdul Kosim, Lc, M.Pd.
Disusun Oleh :
Atun Hartinah NPM
1441170506005
Restiani Ratna Furi NPM 1441170506008
Leli Rohmah NPM 1441170506011
Mamay Misaroh NPM 1441170506013
PENDIDIKAN
GURU RAUDHATUL ATHFAL
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016
|
KATA PENGANTAR
Dengan
Mengucapakan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas khendak Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. meskipun banyak sekali kekurangan dan kesalahan
didalamnya, namun kami berharap bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang hal
yang kami tulis ini.
Makalah
ini berjudul “ Teknik untuk meingkatkan kemampuan B. Inggris pada anak TK/RA”, dimana
didalamnya diterangkan tentang tahapan, , teknik, dan metode belajar bahasa
inggris untuk anak. semoga kita semua akan menjadi lebih mengetahui dan
mengerti setiap perkembangankemampuananak..
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. kami menyadari
bahwa dalam penuliasan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kami, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga makalah ini dapat bernmanfaat bagi pembaca.
Karawang, 16 Maret 2016
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
....................................................................................................i
Daftar Isi ..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1
Latar Belakang.....................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................2
1.3
Tujuan .................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Tahapan-tahapan
dalam Belajar Bahasa Inggris ....................……... 3
2.2 Metode
Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini........... 6
BAB III PENUTUP...........................................................................................12
3.1
Kesimpulan........................................................................................12
3.2
Saran..................................................................................................12
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sebuah kata-kata bijak mengatakan jika kita ingin
menguasai dunia, maka kuasailah bahasanya, hal ini bermakna betapa pentingnya
bahasa dunia itu yaitu Bahasa Inggris. Karena itu penguasaan bahasa Inggris
pada era-globalisasi seperti sekarang ini sudah sangat mendesak dan mutlak
diperlukan. Hal ini didasari oleh kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat
ditawa lagi yakni komunikasi.
Pendidikan untuk anak usia dini
sangatlah penting. Karena pada dasarnya anak usia dini memiliki rasa
keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu yang belum diketahuinya. Pendidikan
bahasa pada anak usia dini sangat berperan penting dalam perkembangan dan
pertumbuhan mereka. Dengan bahasa mereka bisa berbicara, bercerita, bahkan
bernyanyi. Karena pendidikan bahasa pada anak usia dini sangatlah mudah
daripada memberi pendidikan yang berhubungan dengan logika. Dengan ini,
pendidikan bahasa Inggris juga termasuk dalam pendidikan bahasa yang harus
diberikan pada anak usia dini.
Sebagai pendidik kita bisa
mengajarkan mereka dengan berbagai cara, antara lain : dengan bernyanyi,
bermain, maupun dengan gambar. Agar mereka mampu berbahasa Inggris walaupun
hanya pengenalan akan tetapi Bahasa Inggris sangat penting untuk mereka. Dan
sangat membantu mereka dalam mempelajari bahasa Inggris sebelum mereka duduk di
bangku Sekolah Dasar.
Metode yang digunakan dalam
pembelajaran anak usia dini harus mencakup semua aspek. Dalam penerapan metode
harus memiliki banyak media sehingga mereka tertarik untuk belajar Bahasa
Inggris. Misalnya mengajari mereka berbagai macam warna, buah-buahan, hewan,
dan lain-lain. Dalam hal ini, pendidik harus memiliki banyak media agar mereka
tidak bosan dan lebih semangat untuk belajar.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana tahapan-tahapan dalam
belajar bahasa inggris pada anak TK/RA?
2.
Bagaimana Metode dalam mengajar
bahasa inggris pada anak TK/RA?
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui tahapan-tahapan dalam belajar
bahasa inggris pada anak TK/RA.
2.
Mengetahui Metode dalam mengajar bahasa inggris pada
anak TK/RA.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tahapan-tahapan dalam Belajar Bahasa Inggris
Pengajaran bahasa Inggris dilakukan secara bertahap.
Sama halnya dengan belajar bahasa Indonesia anak tidak langsung berbicara,
membaca dan menulis secara bersamaan. Sebelum bisa berbicara dalam bahasa Indonesia
mereka harus mendengarkan terlebih dahulu bahasa Indonesia. Jika mereka tidak
pernah mendengarkannya mereka akan mengalami kesulitan dalam berbicara. Itu
sebabnya biasanya anak yang tuli juga otomatis bisu karena dia tidak bisa
mendengar sehingga tidak bisa menirukannya. Jadi, pada intinya belajar bahasa
apapun caranya sama. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam belajar bahasa
Inggris bagi anak :
1. Listening
(Mendengar)
Selain mendengar kita berbicara, anak juga bisa
mendengar dengan cara dibacakan buku cerita dalam bahasa Inggris,mendengar
nyanyian sederhana ataupun menonton DVD atau video berbahasa Inggris. Tapi
untuk pengetahuan awal, sebagai pendidik kita harus memilih kata-kata yang
sedikit dan sederhana.
2. Speaking
(Berbicara)
Setelah anak sering mendengar dalam bahasa Inggris,
anak bisa didorong untuk berbicara dalam kalimat-kalimat sederhana. Misalnya,
dengan menerapkan waktu 30 menit sehari sebagai waktu keluarga untuk berbicara
dalam bahasa Inggris. Layaknya anak usia balitayang baru memulai berbicara,
anak juga memulai berbicara dalam bahasa Inggris meskipun dengan satu kata
seperti book (buku) ketika melihat kakaknya membawa buku. Lalu kembangkan
menjadi kalimat-kalimat pendek seperti, she brings book.
3.
Reading (Membaca)
Ada dua metode umum dalam mengajarkan anak belajar
membaca dalam bahasa Inggris yaitu whole language approach dan phonic.
a.
Whole
language approach
Whole language approach adalah suatu metode belajar
membaca dengan menjadikan bahasa sebagai salah satu kesatuan tidak
terpisah-terpisah.belajar membaca juga harus sesuai dengan konteksnya. Metode
ini lebih menekankan pada arti suatu kata. Contohnya, ketika melihat kata “cat”
(kucing) anak langsung diberitahu bahwa itu bacanya “ket” dan itu artinya
kucing. Biasanya anak belajar membaca dengan sistem mengingat (memorize) kata
yang sudah pernah disebutkan. Kelebihan metode ini adalah anak lebih cepat bisa
membaca tapi akan kesulitan ketika harus menuliskan kata yang dimaksud terutama
kata-kata yang cukup panjang.
b.
Phonic
Phonic
adalah suatu metode belajar membaca melalui huruf dengan cara mengejanya satu
persatu, misalkan “cat” (kucing) berarti dieja “keh-e-teh” dan dibaca “ket”.
Setiap kata diurai menjadi huruf-huruf. Karena belajar melalui mengeja maka
anak memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa membaca. Tapi kelebihannya
anak lebih mudah ketika harus menuliskan kata yang dia dengar. Untuk memudahkan
anak belajar dan membaca, kita sebagai pendidik sebaiknya memilih buku-buku
yang sesuai dengan tingkatannya. Misalnya, anak yang baru mulai membaca,
sebagai pendidik kita memilih buku-buku yang hanya terdiri dari satu kata
misalkan halaman pertama ada gambar buah apel dan di bawahnya ada tulisan This
is Apple. Setelah itu bisa dicoba dengan kata yang lain, misalkan I like
banana. Anak bisa membuat sendiri buku-buku seperti itu atau mendapatkannya
melalui reading A to Z.
4. Writing
(Menulis)
Ini adalah tahapan yang paling sulit dalam belajar
bahasa Inggris, karena ada banyak aturan yang harus dipatuhi. Biasanya orang
Indonesia pasti akan kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Sebenarnya
bukan karena tidak bisa melainkan karena takut salah. Padahal meskipun kita
salah mengucapkan susunan beberapa kalimat atau salah kata bahasanya lawan
bicara kita pasti mengerti. Tapi lain halnya dengan menulis, ketika kita
melakukan banyak sekali kesalahan tata bahasa dan cara pengejaan bisa jadi
orang yang membaca tulisan kita tidak mengerti apa yang kita tulis. Karena ini
relatif sulit, maka menulis menjadi tahapan terakhir. Sebagai pendidik kita
tidak boleh terburu-buru mengajarkan grammar atau menulis apabila anak belum
menguasai tiga tahap sebelumnya.
Untuk mengajarkan anak grammar sebaiknya dilakukan
secara implisit melalui buku yang berisi kalimat-kalimat yang berpola sama.
Misalkan apabila halaman pertama berisi kalimat past tense maka halaman-halaman
berikutnya juga berpola past tense. Sehingga setelah beberapa kali pengulangan
anak bisa mendapatkan gambaran kapan kalimat bentuk past tense itu digunakan.
Jika anak diajarkan grammar secara eksplisit yaitu dengan penjelasan panjang
lebar mengenai past tense lengkap dengan rumus yang harus dihafal, maka anak akan
kebingungan dan akhirnya malah merasa takut untuk menulis. Seperti ketika
berbicara anak sebaiknya memulai dengan menulis satu kata, kemudian satu
kalimat pendek, lalu satu kalimat panjang, kemudian satu paragraf dan
seterusnya. Mungkin nanti tanpa kita sadaritiba-tiba anak sudah bisa menulis
satu buku dalam bahasa Inggris.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
kegiatan pembelajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini agar pembelajaran
tersebut dapat mencapai tujuan seperti yang diharapkan:
1. Melengkapi
aktivitas pembelajaran dengan media visual dan gerakan-gerakan serta kombinasi
antara ‘bahasa lisan’ dengan ‘bahasa tubuh’ atau ‘demonstrasi’.
2. Melibatkan
anak-anak di dalam pembuatan media visual.
3. Berpindah
dari aktivitas yang satu ke aktivitas yang lain dengan cepat.
4. Membangun
rutinitas di dalam kelas dengan menggunakan bahsa Inggris.
5. Gunakan
bahasa ibu apabila diperlukan.
6. Mengajar
berdasarkan tema dan menstimulasi imajinasi dan kreativitas anak-anak.
7. Mengunakan
cerita dan konteksyang sudah dikenal oleh anak-anak.
8. Mengundang
masyarakat sekitar (orang tua, mahasiswa, dsb.) yang bisa berbahasa Inggris
untuk bercerita di dalam kelas.
9. Berkolaborasi
dengan guru lain di sekolah kita.
10. Berkomunikasi
dengan guru atau pengajar untuk anak usia dini lainnya di luar sekolah tempat
kita mengajar.
2.2
Metode-metode
Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini
Berbagai macam metode yang dapat
digunakan untuk pembelajaran bahasa Inggris anak usia dini, antara lain:
1.
Metode TPR (Total Physical Response Method)
Metode ini dikembangkan oleh James
Asher, seorang profesor psikolog Universitas Negeri San Jose California. Metode
ini adalah metode yang sesuai untuk mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia
dini dimana pembelajarannya lebih mengutamakan kegitan langsung yang
berhubungan dengan kegiatan fisik (physical) dan gerakan (movement). Dalam
metode ini, Asher mengatakan bahwa semakin sering atau semakin intensif memori
seseorang diberikan stimulasi maka semakin kuat asosiasi memori berhubungan dan
semakin mudah untuk mengingat (recalling). Kegiatan mengingat ini dilakukan
secara verbal dengan aktivitas gerak (motor activiy).
Asher juga menyimpulkan bahwa peran
faktor emosi sangat efektif dalam pembelajaran bahasa anak, artinya belajar
bahasa dengan melibatkan permainan dengan bergerak yang dikombinasikan dengan
bernyanyi atau bercerita akan dapat mengurangi tekanan belajar bahasa
seseorang. Dia percaya bahwa dengan keceriaan dalam diri anak (positive mood)
akan memberikan dampak yang baik bagi belajar bahasa anak.
Contoh pembelajaran dari metode ini
adalah sebagai berikut: ketika mengenalkan kata stand up (berdiri) semua anak
ikut berdiri sambil mendengarkan (listening) kata stand up dan mengucapkan
(speak) kata stand up tersebut. Di sini kita sebagai pendidik tidak perlu
menekankan pada pengenalan bahasa tulis (written language) meskipun kita bisa
sekali-sekali menuliskan kata tersebut tapi tidak menjadi keharusan. Kemudian
kita bisa menguatkan pengenalan kata tersebut sambil bernyanyi dan bergerak
sesuai perintah lagu:
Every body sit down, sit down, sit
down
Every body sit down just like me
Every body stand up, stand up, stand
up
Every body stand up just like me
Kegiatan pengenalan
bahasa Inggris dengan metode ini diharapkan dapat berlangsung secara terus
menerus dan bertahap, apalagi dengan pembelajaran dengan cara menarik sehingga
anak bisa senang dan ceria akan memaksimalkan kemampuan belajar bahasa kedua
anak sehingga akan muncul anak-anak Indonesia yang fasih berbahasa Inggris.
2. Teaching English By Using
Song
Metode ini adalah salah satu metode
mengajarkan bahasa Inggris dengan menggunakan nyanyian/lagu segai medianya.
Mengingat bahasa Inggris merupakan
bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya memerlukan
pendekatan yang tepat dan efektif. Keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris
pada anak usia dini sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam
menyajikan proses kegiatan belajar-mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi
anak. Bukan hanya dengan nyanyian saja akan tetapi nyanyian yang diiringi oleh
musik akan membatu proses pembelajaran pada anak. Karena musik dapat memperkaya
kehidupan rohani dan memberikan keseimbangan hidup pada anak. Melalui musik,
manusia dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan hatinya serta dapat
mengendalikan aspek emosionalnya. Adapun nyanyian adalah bagian dari musik.
Pada hakikatnya nyanyian bagi anak-anak adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Emosi, dimana
dengan nyanyian anak dapat mengungkapkan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum,
haru.
b. Bahasa Nada, karena dapat didengar,
dinyanyikan, dan dikomunikasikan.
c. Bahasa Gerak, gerak
pada nyanyian tergambar pada birama (gerak/ketukan yang teratur), pada irama
(gerak/ketukan panjang pendek tidak teratur), dan pada melodi (gerakan tinggi
rendah).
Keuntungan
mengajarkan bahasa Inggris menggunakan nyanyian adalah sebagai berikut:
1. Melaui
lagu akan memotivasi anakuntuk lebih senang mempelajari bahasa Inggris.
2. Dengan
menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang
disampaikan. Kemampuan guru dalam memilih lagu dan menciptakan gerakan sesuai
dengan usia perkembangan anak akan berdampak pula terhadap berhasilnya proses
pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini.
3.
Melalui nyanyian dan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, pendidik dapat
menumbuhkan minat anak untuk lebih senang dan giat belajar, bahkan dapat
memudahkan anak dalam memahami materi yang disampaikan.
4. Anak
dibuat senang, tidak bosan, dan tertarik mengikuti proses pembelajaran.
Dengan
nyanyian seorang anak akan lebih cepat mempraktikkan suatu materi yang disampaikan
oleh pendidik. Selain itu, kemampuan anak dalam mendengar (listening),
bernyanyi (singing), berkreativitas (creative) dapat dilatih melalui cara ini.
3.
Teaching English By Using Games
Pembelajaran
bahasa Inggris dengan menggunakan permainan sebagai medianya mempunyai
keutungan sebagai berikut:
1) Penyampaian
materi dapat diseragamkan
Dengan menggunakan media game dalam kegiatan
belajar, maka akan ada penyeragaman penafsiran dari pendidik mata pelajaran
terhadap mata pelajaran yang akan disampaikan kepada anak dididiknya.
2) Proses
pembelajaran lebih menarik
Media game terdiri dari unsur visual (dapat
dilihat), audio (dapat didengar) dan gerak (dapat berinteraksi). Jadi, media
ini dapat membangkitkan keingintahuan anak, merangsangpenjelasan pendidik,
memungkinkan anak menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mereka
mengkonkretkan sesuatu yang abstrak dan sebagainya.
3) Proses
belajar anak lebih interaktif
Adanya unsur AI (Artical Intelegence) atau
kecerdasan buatan pada media game, maka akan terjadi komunikasi dua arah dimana
pertanyaan muncul secara acak pada layar komputer dan anak akan menjawab
pertanyaan tersebut. Dengan semakin tingginya pemrograman komputerpada AI, maka
game yang dibuat dapat semakin komplek disesuaikan dengan tingkat kemampuan
anak itu sendiri. Contohnya adalah game simulasi.
4) Jumlah
waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
Dengan
media game, maka pendidik tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk
menjelaskan materi. Dengan media game, anak dapat melatih dirinya dengan cara
berinteraksi dengan media game mengenai suatu materi yang mereka ingin
pelajari.
5) Kualitas
belajar anak dapat ditingkatkan
Selain lebih efisien dalam proses belajar-mengajar
seperti diuraikan di atas, media game dapat membantu anak menyerap materi
pelajaran ssecara lebih dalam dan utuh. Hal ini disebabkan media game lebih
menarik karena ada unsur visual dan audio tetapi juga interaktif yang membuat
anak bisa berinteraksi dengan program game tentang suatu mata pelajaran.
Contohnya adalah quiz game.
6) Proses
belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Perkembangan
teknologi yang semakin pesat, memungkinkan anak saat ini dapat memiliki laptop
dengan harga yang murah. Perangkat ini mempunyai kelebihan dapat dibawa
kemana-mana dan dapat digunakan kapan saja. Media game biasanya berbentuk CD
interaktif yang dapat digunakan kapan saja. Sehingga media game sebagai media
pembelajaran dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
7) Sikap positif anak
terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat
ditingkatkan
Dengan
media, proses belajar-mengajar menjadi lebih menarik. Hal ini dapat
meningkatkan kecintaan dan apresiasi anak terhadap ilmu pengetahuan dan proses
pembelajara.
8) Peran
pendidik dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif
Pertama,
pendidik tidak perlu mengulang penjelasan mereka bila media ini digunakan dalam
pembelajaran. Kedua, dengan mengurangi uraian verbal (lisan), pendidik dapat
memberi perhatian lebih banyak kepada aspek-aspek lain dalam pembelajaran.
Ketiga, peran pendidik tidak lagi sekedar “pengajar”, tetapi juga konsultan,
penasihat, atau manajer pembelajaran.
4. Teaching
English By Using Stories
Belajar bahasa Inggris juga bisa dilakukan dengan
cara membaca cerita pendek berbahasa Inggris. Dengan membaca kalimat perkalimat
bahasa Inggris tetapi yang masih mudah dipahami akan sangat membantu anak dalam
memahami cerita berbahasa Inggris tersebut.
Langkah-langkah
penerapan belajar bahasa Inggris dengan bercerita sebagai berikut:
a. Siapkan
media, alat peraga serta bila perlu seorang pendidik harus hafal ceritanya
terlebih dahulu.
b. Ciptakan
suasana yang menyenangkan, nyaman, dan membuat anak penasaran dengan cerita
yang akan kita bacakan.
c. Sebelum
bercerita, buat perjanjian dengan anak dengan kalimat “Jangan ada yang bertanya
sebelum ibu menyelesaikan cerita. Kalau ada yang ingin bertanya ditunda dulu
ya”.
d. Nah
bacakan cerita dengan penuh semangat dan semenarik mungkin.
e. Setelah
selesai membacakan cerita mintalah anak mengulangi apa yang kita ceritakan.
f.
Lalu jika ada yang bertanya dipersilahkan.
5. Membuka dan Menutup
Kelas dengan Bahasa Inggris
Dengan membuka dan menutup kelas dengan bahasa
Inggris akan lebih menyenangkan dan membuat anak lebih semangat dalam proses
pembelajaran. Cara ini juga bisa membantu anak untuk belajar bahasa Inggris.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ø Bahasa
Inggris harus diajarkan anak sejak usia dini karena dampak dari globalisasi dan
bahasa Inggris juga menjadi bahasa internasional. Pembelajaran bahasa Inggris
pada anak usia dini dilakukan secara bertahap dan diajarkan hanya sebatas
pengetahuan atau dasar-dasarnya saja tidak secara mendalam. Pembelajaran bahasa
Inggris bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan nyanyian ataupun
permainan agar anak tidak merasa bosan dan lebih semangat dalam belajar bahasa
Inggris. Peran orang tua juga penting dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan bahsa Inggris di rumah meskipun dalam waktu yang singkat agar
bahasa Inggris anak semakin berkembang.
Ø Tahapan-tahapan dalam pembelajaran bahasa Inggris yaitu:
1) Listening( Mendengarkan)
2) Speaking ( Berbicara)
3) Reading ( Memabaca)
4) Writing ( Menulis)
3.2 Saran
Saran penulis untuk pembaca agar lebih mengembangkan
pembelajaran bahasa Inggris. Jika sejak usia dini tidak belajar bahasa Inggris
dengan tepat, maka mulai saat ini diharapkan agar lebih mengembangkan bahasa
Inggris. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Sebagai pendidik
harus mengajarkan bahasa Inggris sejak anak usia dini, agar mereka fasih dalam
bahasa Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Dryden
and Jeannette Vos, 2001 , Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution).
Bandung; Kaifa
K.E Suyanto, Kasihani. 2007. English
for Young Leaners. Bumi Aksara: Jakarta.
http://dyahrochmawati08.wordpress.com/2009/02/12/pendekatan-Teori-Tentang-Pembelajaran-Bahasa-Inggris-Untuk-Anak-Usia-Dini/, diakses 10 Maret 2016
Komentar
Posting Komentar